Trump Tariff 2025: Gertakan Dagang atau Pemantik Perang Dunia 2.5?

Tanggal 2 April 2025 menandai sebuah momen bersejarah yang mengejutkan dunia: mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan kebijakan Trump Tariff—kenaikan tarif impor sebesar 10%. Dunia langsung geger. Apakah ini strategi jenius, atau justru keputusan gila?

Apa Itu Trump Tariff?

Trump Tariff adalah kebijakan perdagangan baru yang menaikkan tarif impor, terutama ditujukan untuk negara-negara yang dinilai “merugikan” Amerika Serikat. Secara kasat mata, ini terlihat seperti strategi untuk menekan Tiongkok, tapi efeknya merambat ke seluruh dunia—termasuk Indonesia.

Strategi Gertakan ala Poker

Menurut analisa Raymond Chin yang merupakan seorang pebisnis dan juga seorang Pengamat Ekonomi dan Politik, kebijakan ini lebih dari sekadar ekonomi. Ini adalah gertakan besar dalam permainan geopolitik. Trump ingin menunjukkan bahwa Amerika masih memegang kendali atas panggung ekonomi global, dengan memanfaatkan kekuatan konsumsi domestik yang sangat besar—sekitar USD 18 triliun per tahun.

Dalam istilah game theory, ini disebut bargaining power. Trump seolah mengundang seluruh negara duduk di meja poker, memaksa mereka bermain, dan mengintimidasi agar Amerika tetap jadi raja.

Target Utama: Tiongkok

Kenapa Tiongkok? Karena negeri tirai bambu ini makin mendekati posisi ekonomi nomor satu dunia. Namun Tiongkok punya budaya "saving face", alias tidak ingin terlihat kalah. Akhirnya, mereka membalas tarif AS dengan bea masuk sebesar 84%. Retaliasi ini memperkeruh situasi global.

Indonesia Kena Dampaknya?

Secara langsung, kontribusi ekspor Indonesia ke AS hanya sekitar 2,5% dari PDB, jadi dampaknya relatif kecil. Tapi kenapa IHSG sempat anjlok dan publik panik? Jawabannya sederhana: ketidakpastian global + minimnya komunikasi pemerintah. Di sisi lain, negara seperti Singapura justru memberikan pernyataan jelas dan menenangkan publiknya.

Di Balik Kekacauan, Ada Peluang

Dalam teori Schumpeterian Creative Destruction, kekacauan adalah ladang emas bagi inovator. Saat status quo terguncang, peluang bermunculan. Justru di saat dunia bingung, siapa yang berani ambil risiko dan tahu celah, akan jadi pemain besar berikutnya.

Tips Hadapi Gejolak Global

  • Jangan Panik – Keputusan impulsif bisa bikin rugi.
  • Pahami Makroekonomi – Edukasi diri penting di tengah ketidakpastian.
  • Ambil Risiko yang Terukur – Jangan nekat, tapi juga jangan takut.
  • Manfaatkan Akses Pasar Global – Kini bisa beli saham US mulai dari $1 lewat platform investasi.
  • Isi Gap Informasi – Di era digital, informasi adalah kekuatan.

Kesimpulan

Apakah Trump Tariff adalah awal dari Perang Dunia 2.5 versi ekonomi? Bisa jadi. Tapi bagi negara berkembang seperti Indonesia, ini adalah saat yang tepat untuk ambil posisi, bangun strategi, dan berani bertindak. Karena seperti kata pepatah: di tengah badai, kapal tangguh lahir.

SC : Yt Raymond Chin
Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url